06 Mar 2008 @ 4:38 PM 

Kamis, 06 Maret 2008

Welcome home! Finally, landing juga pesawat yang kutumpangi untuk mudik ke Surabaya, kota tercinta. Perjalanan kali ini cukup melelahkan, mengingat aku terbang sehari sebelum hari raya Nyepi, dimana perayaan ini “disakralkan” di Bali. Sampai kini pun masih belum bisa kuterima dengan akalku, kenapa perayaan Nyepi itu dipaksakan kepada semua orang yang tinggal di Bali, walaupun tidak ikut merayakan. But, daripada ambil pusing, yang kulakukan ya kabur setiap tahunnya, sebab untuk stay 24 jam penuh di kamar kost tanpa boleh bersuara dan menyalakan cahaya adalah sungguh tidak mungkin untukku yang tidak suka dengan cahaya remang-remang (lampu kamarku saja pakai 45 watt) dan hiburanku di kamar, apalagi kalo bukan Trans TV… milik kita bersama… hehehe :p

So, sejak 2 minggu lalu aku sudah memutuskan untuk pulang dan jika tahun-tahun sebelumnya aku selalu berkendara dengan mobil, kali ini aku memilih dengan pesawat, mengingat tahun ini aku tidak bisa libur terlalu lama. Dengan mempertimbangkan waktu dan harga, terpilihlah Mandala untuk tumpanganku ke Surabaya. Not bad lah… dengan harga sekitar 700-an ribu untuk pulang-pergi, bisa naik pesawat Airbus A319/A320 yang katanya baru! (padahal neh, di kursi pesawat aku temuin stiker bekas tiket dari kota Liverpool, hahaha… baru direkondisi kaleee!), namun yang bikin deg-deg-an itu jam terbangnya mepet ama pergantian hari… jam 21.45. But, ga ada pilihan lain, sebab pesawat lain rata-rata terbang saat jam kantor belum usai. Nah, canggihnya Mandala nich… perubahan jadwal diberitahukan lewat SMS bow! 2 hari setelah tiket di tangan, datanglah SMS yang memberitahu kalau jadwalku diubah ke jam 22.30. Dieng! Gila, kupikir… tapi mau apa lagi? Selang beberapa hari… si Mandala bikin ulah… eh, aku di SMS lagi… katanya jadwal diubah ke jam 21.30. Lagi-lagi karena alasan operasional. Dah gitu pake ditelpon, ya udahlah… better kalo bisa terbang lebih awal. Malam hari sehari sebelum terbang, tahu-tahu ada SMS masuk… dodol! Si Mandala kasih tahu kalau jadwal diubah ke 23.05. Damn! Gilak abis, so paginya kumarah-marahin tuh Call Center mereka, intinya aku mau kepastian bahwa tuh pesawat pasti terbang, sebab kalau tidak lebih baik aku bawa mobil aja siangnya. Setelah memastikan pesawatnya penuh, aku rada tenang walau tetap aja ada perasaan nervous. Setidaknya kalau sampai batal terbang, bisa ada gerombolan penumpang yang bikin huru-hara masal di airport, hehehe :p

Sore tadi, setelah bursa tutup… aku langsung menuju ke bandara sambil mampir dulu untuk berbuka puasa. Untung masih ada depot yang buka, setelah itu langsung ke bandara, cek-in dan langsung masuk ke lounge. Di sini aku teringat lagi buat segera nutup kartu kredit ABN Amro, ini bank kacau dah… platinum tapi masuk lounge disuruh bayar. Untung ada backup kartu lain, hehehe… πŸ™‚ So, untuk menghabiskan waktu aku pilih 1 meja, duduk, buka laptop dan chatting plus email. Bandara sudah mulai seperti pasar, banyak orang memilih duduk dan menunggu di bandara bahkan sampai di luar ruang tunggu. Memang, sehari sebelum Nyepi yang namanya taxi atau angkutan umum sudah jadi barang langka. Lalu jalanan pun rawan ditutup untuk perayaan perarakan dan pembakaran ogoh-ogoh (buat yang ingin tahu apa itu ogoh-ogoh, search aja di google). Itu alasan lebih baik datang lebih awal ke bandara, aman dah πŸ™‚ Menjelang pukul 10, aku pun pindah ke ruang tunggu rakyat, soalnya lounge tutup. Masuk jam 23, eh… keluarlah pengumuman, pesawat di-delay sampai 23.20. Dieng! Mati dah gw… para penumpang lain pun mulai kelihatan senewennya. Sampai 23.30 pun ga ada tanda-tanda pintu dibuka, mulailah terbentuk kerumuman orang di sekitar pintu… hehehe, siap-siap bikin kerusuhan kalau sampai batal terbang. Untung akhirnya pesawat sukses terbang sekitar pukul 24. Phew… benar-benar hari yang melelahkan, mengingat it’s Nyepi day! Gawat kalau sampai terlantar di bandara gara-gara pesawat batal terbang di jam-jam kritis. Balik rumah? Bisa jadi dicegat di tengah perjalanan. Nginap di hotel? Bakalan susah nyari hotel jam segitu. Tidur di bandara? Hehehe, cari masalah tuh πŸ™‚ Kesimpulannya, better next time ga gambling terbang terlalu mepet dah! Mandala… oh Mandala… benar-benar dodol kau!

Ada kejadian yang selalu mengusikku saat pesawat landing, yaitu masih lemahnya kesadaran dari banyak penumpang yang menyalakan HP saat pesawat masih jalan! Doh! What’s wrong with you, people! Napa sich ga bisa tunggu sampai pesawat benar-benar berhenti? Apa sich bedanya menunggu beberapa menit untuk nyalain tuh HP? Mau pamer HP? Ga laku! Pamer ringtone? Katrok! Atau baru punya HP? Buang aja tuh HP ke laut! Toh, yang jemput pasti tahu lah kalau pesawat juga baru mendarat… seolah-olah begitu penting diri mereka sehingga ga peduli akan keselamatan orang banyak. Ingat! Pesawat walaupun sudah landing, tetap saja bisa kecelakaan, lihat aja kasusnya Garuda yang nyungsep di Jogja tuh. Heran deh… benar-benar seperti orang ga punya pendidikan. So, plis guys and girls… marilah kita sadar diri, mbok ya kalo di pesawat yang masih jalan tuh HP matiin dah… rejeki ga akan lari kok, daripada dapet rejeki tapi nyawa melayang.

Hmmm… cukup dah ngomel-ngomel of the day… now it’s time to sleep… my lovely bed dah nunggu. Buat yang di Bali, selamat Nyepi, selamat berinstropeksi diri dan semoga damai menyertai kehidupan kita semua. Kalo aku, for sure… tempe penyet, here i come! Selamat malam Indonesia!

JN. Rony
20080306
thx dobzi buat kiriman lagu “wait for you”

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:15 PM

EmailPermalink
Tags
Categories: Personal


 

Responses to this post » (None)

 
Post a Comment

You must be logged in to post a comment.

Tags
Comment Meta:
RSS Feed for comments

 Last 50 Posts
 Back
Change Theme...
  • Users » 2
  • Posts/Pages » 139
  • Comments » 0
Change Theme...
  • VoidVoid « Default
  • LifeLife
  • EarthEarth
  • WindWind
  • WaterWater
  • FireFire
  • LightLight

About



    No Child Pages.