01 May 2003 @ 5:28 PM 

(inspirated by Catch Me If You Can)

Dua ekor tikus jatuh ke dalam seember krim. Yang seekor menyerah dan lantas mati. Seekor yang lain, berjuang keras mengaduk krim itu menjadi mentega dan keluar dengan selamat. Kisah ini sangat menempel di otakku, sangat indah menggambarkan perjuangan seekor tikus yang tidak ingin mati begitu saja.

Seringkali kita menghadapi masalah pelik dalam hidup. Saat itulah kita menghadapi cobaan-cobaan iman, kita dituntut untuk memilih atau membuat keputusan. Entah itu persoalan keluarga, pekerjaan, pasangan, dan lain sebagainya. Aku teringat pada beberapa peristiwa di masa laluku, di mana aku sering dihadapkan pada pilihan yang sulit. Aku juga teringat pada beberapa kisah dari teman-teman perihal pilihan dalam hidup mereka.

Hari ini aku melihat “seekor tikus yang berjuang” pada diri seorang teman. Kalau tidak salah hitung, hampir sekitar 10 bulan dia tergeletak sakit tak berdaya. Awalnya hanya sakit kecil, namun kian hari bertambah parah. Sepanjang perjalanan waktu, dirinya mengalami berbagai cobaan, mulai dari rasa minder sampai ketidakpercayaannya pada kehadiran Tuhan di sisinya. Memang, sakit itu tidaklah menyenangkan… bayangkan, sariawan saja sudah mengganggu aktivitas kerja kita, apalagi harus sampai tergeletak tanpa bisa menggerakkan anggota tubuh sama sekali selama berbulan-bulan. Aku pribadi memang percaya bahwa hanya lewat berkat dari Tuhanlah, dia bisa survive sampai sekarang. Tapi aku juga percaya, kalau seandainya dia tidak punya tekat untuk berjuang melawan penyakitnya, tentu ceritanya akan lain.

Kisah 2 ekor tikus mengajarkan pada kita agar tidak mudah menyerah dalam hal apapun juga. Sebab bila kita menyerah, maka apa yang kita perjuangkan selama ini akan sia-sia. Memang, suatu saat kita pasti ada di ambang pilihan yang sulit, istilahnya seperti telur di ujung tanduk. Semua posisi menyulitkan kita untuk menentukan pilihan/sikap. Namun, itu tidak berarti kita harus pasrah terhadap keadaan. Kita harus tetap berjuang dan tentunya juga berharap pada Tuhan. Bila kita hanya berharap pada Tuhan tanpa mau berjuang, saya rasa pertolongan pun tidak akan datang dengan sendirinya. Tuhan tidak akan membuat keajaiban seketika (kecuali untuk kasus tertentu yang sangat jarang), namun Tuhan lebih sering membuat keajaiban melalui bantuan di sekitar kita. Kita juga tidak bisa hanya berjuang tanpa berharap pada Tuhan. Ora et Labora, kerja dan doa… itu sebuah kombinasi yang paling manjur. Maka dari itu, dalam menentukan pilihan kita pun harus bertanggung jawab atas pilihan kita itu. Apapun yang telah kita pilih, harus kita jalani tanpa sesal di kemudian hari. Seberapapun ruwet jalan yang kita pilih, kita harus mempercayai itu sebagai yang terbaik yang bisa kita lakukan.

Jadi bila suatu ketika kita dihadapkan pada kisah ini: Dua ekor tikus jatuh ke dalam seember krim. Yang seekor menyerah dan lantas mati. Seekor yang lain, berjuang keras mengaduk krim itu menjadi mentega dan keluar dengan selamat. “Tikus” yang manakah diri kita?

Akulah tikus yang kedua!

JN. Rony
20030501

untuk Meme yang sedang sakit dan berulang tahun.

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:15 PM

EmailPermalink
Tags
Categories: Renungan


 

Responses to this post » (None)

 
Post a Comment

You must be logged in to post a comment.

Tags
Comment Meta:
RSS Feed for comments

 Last 50 Posts
 Back
Change Theme...
  • Users » 2
  • Posts/Pages » 139
  • Comments » 0
Change Theme...
  • VoidVoid « Default
  • LifeLife
  • EarthEarth
  • WindWind
  • WaterWater
  • FireFire
  • LightLight

About



    No Child Pages.