07 Dec 2000 @ 1:29 AM 

Itulah yang kurenungkan sampai detik ini… telah sejenak kuambil waktu untuk merenungkan segala tingkah polah yang telah kubuat selama hidup ini… mulai dari kecil sampe segede gajah ini…

Jika kuingat-ingat… sewaktu kecil hidupku penuh dengan idealisme hidup… aku ingin jadi pilot, aku ingin jadi tentara, aku ingin jadi orang yang sukses, aku ingin jadi… masih banyak lagi… semuanya terucap dan tertulis olehku dalam setiap kesempatan ditanyai atau diminta mengisi kolom cita-citaku…

Jika kuingat lagi… sewaktu aku beranjak remaja… hidupku masih penuh dengan idealisme, tetapi semakin bingung dalam menentukan arah… aku hanya bisa berucap aku ingin jadi orang yang berguna…

Jika kuteruskan ingatanku… sewaktu aku mengenal Tuhan, seakan-akan impianku, idealismeku, segala cita-citaku dibuyarkan begitu saja ! Sekejab saja aku mulai mengenal penderitaan, pengorbanan, kasih,… dan masih banyak lagi… semua yang pada awalnya tak pernah kumengerti… dan sampai saat ini pun aku masih tak mengerti…

Sekarang aku telah beranjak dewasa… usiaku sudah bukan remaja lagi, semua cita-citaku saat ini telah lenyap… aku tak tahu lagi harus menggapai apa di dunia yang terasa kejam nian ini…

Harapanku hanya satu… bertekun dalam imanku yang kudapat dengan susah payah… dan aku yakin itu adalah sebuah panggilan, bukan hanya permainan…

Sayangnya aku hanyalah seorang bodoh dan tolol… mungkin lebih dungu dari seekor keledai… yang tak pernah mengulangi kesalahan yang sama… aku hanya bisa menjadi seorang pecundang… ingin meneladan para santo pelindung, tapi seringkali lalai dan malas…

Herannya… Tuhan itu begitu sabarnya… menghadapi aku yang bejat ini pun masih dengan penuh belas kasih… sungguh suatu hal yang tak masuk di akal siapa pun…

Dari Yesus aku mengenal untuk berkorban, dari Yesus aku mengenal untuk mengasihi, dari Yesus aku mengenal untuk menderita demi kebenaran… dan satu yang pasti, dari Yesus aku mengenal untuk siap mati!

Bila kulihat, hidup itu memang enak… tapi sayang penuh dengan permainan… sehingga untuk mendapatkan enak harus mengorbankan yang lain… lalu apa gunanya hidup?

Tapi Sang Guru telah mengajarkan agar hidup dipergunakan untuk melayani sesama, agar hidup dipakai sebagai tabungan di saat mati…

Ya! Mati adalah sebuah kiamat bagi sebagian orang… tapi mati bisa jadi bukan berarti mati, tapi sebuah awal kebangkitan baru…

Suatu hidup baru yang penuh dengan sukacita surgawi…

Itulah yang saat ini ingin kucapai! Ya! Aku ingin mati!

Masalahnya sekarang, sudah siapkah aku untuk mati???

JN. Rony
20001207

Posted By: Mamoru
Last Edit: 19 Jun 2011 @ 03:16 PM

EmailPermalink
Tags
Categories: Personal


 

Responses to this post » (None)

 
Post a Comment

You must be logged in to post a comment.

Tags
Comment Meta:
RSS Feed for comments

 Last 50 Posts
 Back
Change Theme...
  • Users » 2
  • Posts/Pages » 139
  • Comments » 0
Change Theme...
  • VoidVoid « Default
  • LifeLife
  • EarthEarth
  • WindWind
  • WaterWater
  • FireFire
  • LightLight

About



    No Child Pages.